Home

Kamis, 04 November 2010

UJI DISOLUSI


Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan lepas lambat seperti yang tertera pada uji pelepasan obat (961), kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. (FI IV, 1083).
Alat 1 alat terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian sehingga dapat mempertahankan suhu dalam wadah pada 370 ± 0,50 selama pengujian berlangsung dan menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat, termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Penggunaan alat yang memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian berlangsung. Lebih dianjurkan wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160 mm hingga 175 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal 1000 ml. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang pas. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada tiap titik dari sumbu vertical wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas lebih kurang 4%.  (FI IV, 1084).   
Komponen batang logam  dan keranjang yang merupakan bagian dari pengaduk terbuat dari baja tahan karat tipe 316 atau yang sejenis sesuai dengan  spesifikasi pada Gambar 1. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, digunakan kasa 40 mesh. Dapat juga digunakan keranjang berlapis emas setebal 0,0001 inci (2,5 µm). Sediaan dimasukkan ke dalam keranjang yang kering pada tiap awal pengujian. Jarak antara dasar bagian dalam wadah dan keranjang adalah 25 mm ±2 mm selama pengujian berlangsung (FI IV, 1085).   
Alat 2 Sama seperti alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk. Batang berada dalam posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik halus dari sumbu vertical wadah dan berputar dengan halus, tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Dayung memenuhi spesifikasi pada Gambar 2. Jarak 25 mm ±2 mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam di dasar sebelum dayung mulai berputar. Sepotong kecil bahan ynag tidak bereaksi seperti gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan.
Uji kesesuaian alat Lakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis disintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan disintegrasi sesuai dengan kondisi percobaan yang tertera. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari kalibator yang bersangkutan.
Media disolusi Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Bila Media disolusi adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,05 satuan pH yang tertera pada masing-masing monografi.
Waktu Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pemgujian dapat diakhiri dalam waktu yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum yang terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan dua waktu atau lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada waktu yang ditentuksn dengan toleransi ± 2%.
Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut tablet bersalut bukan enteric Masukkan sejumlah volume media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 370±0,50, dan angkat thermometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul  ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari  permukaan sediaan yang diuji dansegera jalankan alat pad laju kecepatan masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan pada bagiab pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat gayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan pengujian terhadap bentuk sediaaan tambahan.
            Bila cangkamg kapsul mengganggu penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul sesempurna mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume media disolusi seperti yang dinyatakan. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya. Factor koreksi lebih besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan table penerimaan. Lanjutkan pengujian samapai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap S1 atau S2. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam table adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan Q.

Tahap
Jumlah yang diuji
Kriteria Penerimaan
S1
6
Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5%
S2
6
Rata-rata dari 12 unit (S1 + S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari niali Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15%
S3
12
Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2 +S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q-25%

Uji kehancuran yang tercantum dalam seluruh farmakope merupakan criteria kualitas penting untuk peroralia (Tablet, Dragee, Granulat, Kapsul), meskipun informasinya bagi ketersediaan hayati sangat terbatas. Kehancuran total menjadi persyaratan yang baik bagi pelepasan, meskipun bahan penolong dapat memblokir bahan obat sehingga pelepasannya dari produk yang telah hancur sangat dihambat. Oleh karena kecepatan melarut zat aktif seringkali menjadi tahap penentu kecepatan untuk proses resorpsi, maka uji pelarutan (dissolution-test) memberikan informasi yang lebih akurat. Hal itu dapat dilakukan menggunakan alat uji kehancuran otomatik yang umum, dimana pengamatan tidak ditujukan kepada kehancuran bentukan kecil, melainkan pada jumlah bahan obat dalam interval waktu tertentu, yang melarut dalam cairan uji (cairan pencernaan buatan) dari seluruh atau pecahan sediaan obat, yang dideteksi secara analitik. Hubungan antara bahan obat terlarut (%) terhadap waktu dilukiskan dalam bentuk grafik kurva pelarutan. Penentuan kecepatan pelarutan pada preparat depo (lama percobaan 8 jam, cairan pencernaan 37˚C) dan khususnya pada jenis tablet, dimana kehancuran tablet tidak terjadi (tablet perancah), menjadi alternatif tertinggi.
Dapat dibedakan antara kecepatan pelarutan sejati (intrinsic dissolution rate), yang mengacu kepada bahan obat (murni), dimana proses melarutnya diikuti pada kondisi yang tertentu, dengan kecepatan pelarutan nyata (apparent dissolution rate), yang dikarakterisasikan sebagai pelepasan efektif bahan obat dari sediaannya pada kondisi cara yang konvensional.
            Jumlah model pelarutan yang sampai saat ini disarankan sudah cukup banyak. Pada uraian berikut disampaikan varian yang ada dan sangat bermanfaat bagi keseluruhan proses dan problematik besaran yang berpengaruh terhadap kinetika pelarutan. Sesuai dengan komposisi percobaan, pada seluruh model-pelarutan, -pelepasan dan –resorpsi, dapat dibedakan dua kelompok menurut kondisi melarutnya.
            Kondisi-non-sink terjadi, jika konsentrasi bahan obat di dalam volume distribusi sesuai dengan pelarutannya dan akan menaik sampai harga maksimalnya. Dalam hal ini umumnya sejumlah prosentual tertentu dari jumlah bahan obat total digunakan masuk ke dalam larutan pada satuan waktu tertentu (misalnya 60% dalam 30 menit). Kondisi semacam ini terjadi jika selama proses melarutnya bahan obat atau sediaan tetap kontak dengan keseluruhan bahan pelarut dan tidak terjadi pertukaran cairan secara nyata (sistem tertutup).
            Sebaliknya Kondisi-sink akan terjadi jika konsentrasi bahan obat dalam volume distribusi, meskipun proses pelarutan terus berlangsung, tetap dipertahankan pada tingkat yang rendah, analog dengan proses pada resorpsi, dimana zat aktif berpindah ke dalam volume distribusi organisme dan dari sini akan menghilang melalui proses eliminasi. Kondisi-sink baru dibicarakan jika bahan obat terlarut tidak melampaui 10% konsentrasi jenuhnya. Di dalam model percobaan, kondisi ini dapat dicapai dengan mengambil larutan uji yang ada dan selanjutnya dianalisis, kemudian segera digantikan dengan larutan uji segar volume sama banyak atau sediaan obat selama proses melarut dicuci secara kontinyu menggunakan bahan pelarut murni (sel aliran kontinyu). Model yang bekerja atas prinsip terakhir ini, dinyatakan sebagai system terbuka (R. Voigt, 1995).

Prosedur Dan Alat
Sejumlah metode eksperimen dan sel difusi telah dilaporkan dalam literatur. Beberapa contoh dari metode percobaan dan sel difusi yang terutama digunakan dalam penelitian farmasi dan transfor biologis akan diperkenalkan disisni.
Sel dengan kontruksi yang sederhana, seperti yang telah dilaporkan oleh Agular dan Weiner diduga paling baik untuk pekerjaan difusi. Sel tersebut dibuat dari gelas atau plastik terang, yang mudah untuk dirakit dan dibersihkan, dan memberikan kemudaahan untuk melihat cairan dan pengaduk yang berputar.Alat-alat seperti itu dilengkapi termosfat konvensional dan dilengkapi dengan alat untuk mengumpulkan sampel dan uji secara otomatis. Kompartemen sebelah atas atau koparteman donor diisi dengan larutan obat . larutan reseptor dipompa dari tempat yang lebih rendah. Sampel dikumpulkan dalam suatu lubang didalam alat pengumpul fraksi otomatis, kemudian berturut turut ditentukan kadarnya secara spekketrometri. Pecobaan  bisa dilakukan selama berjam-jam pada kondisi yang terkontrol ini.
Biber dan Rhodes membuat suatu kontruksi sel difusi tiga kompartemen dari pleksikglas untuk penggunaan baik dengan membran sintesis maupun membran biologis yang diisolasi. Obat tersebut dibiarkan berdifusi dari kedua kompartemen donor sebelah luar kedalam suatu ruang reseptor pusat. Hasilnya dapat direproduksi dan dibandingkan dengan hasil peneelitian yang lain. Sel dengan desain tiga kompartemen menciptakan permukaan membran yang lebih besar dan memperbaiki sensitivitas analitik.
Premeasi uap air dan senyawa organik aromatik dari larutan air melalui lapisan (film) plastik bisa diselidiki dalam sel gelas dengan dua ruang serupa dengan desain yang digunakan untuk menyelidiki larutan obat pada umumnya. Nasim melaporkan tentang permeasi senyawa 19 aromatik dari larutan dalam air melalui lapisan (film)polietina.
Tabel. Koefisien Difusi dari  senyawa-senyawa Berbagai Media
Difusan
Volume Molar Parsial (
Medium atau Batas (dan Teperatur,
Etanol
n-pentanol
forfmamid
Glisin
Natrium lauryl sulfat
Glukosa
Heksana
Heksadekan
Metanol
Asam asetat dimer
Metan
n-petan
Neopetan
40,9
89,5
26
42,9
235
116
103
265
25
64
22,4
-
-
12,4
8,8
17,2
10,6
6,2
6,8
15,0
7,8
26,1
14,2
1,45
6,9
0,002
Air ()
Air ()
Air ()
Air ()
Air ()
Air ()
Kloroform ()
Kloroform ()
Kloroform ()
Kloroform ()
Karet Alami ()
Karet Silikon (50
Etiselulosa (50

Presapan gas dan uap biasanya ditentukan dengan menggunakan satu timbangan mikro yang trdapat didalm benjana vakum dan temperatur dapat dikontro, serta mempunyai ketelitian ±2X g. Gas atau uap dengan tekanan terkontrol dimasukan kedalam ruang gelas yang mengandung lapisan polimer atau lapisan biologis dengan dimensi yang tealh diketahui, gantungkan pada satu tangan dari timbangan tersebut. Laju pendekatan samapi kesetimbangan resapan memudahkan perhitungan kofisien difusi untuk gas dan uap.
Dalam menyelidiki absorbsi melalui kulit, yang biasanya diperoleh dengan cara autopsi, digunakan kulit manusia atau hewan. Scheuplein menerangkan suatu sel untuk percobaan penetrasi kulit, dibuat dari pireks dan terdiri dari dua belahan. Ruang donor dan reseptor dipisahkan oleh sampel kulit yang ditunjang pada piring berlubang-lubang dan disekrup kencang ditempatnya. Cairan dalam reseptor diaduk dengan batang magnet atau telfon. Sampel diambil secara priodik dan diuji dengan cara yang sesuai. Untuk senyawa seperti steroida, penetrasinya lambat .
Wurster mengembangakan suatu sel permeabilitas untuk menyelidiki difusi melalui lapisan kornea (lapisan kornea daimbil dari manusia), dari berbagai zat yang berpeamesi termasuk gas, cairan dan gel. Selama percobaan difusi alat tersebut dijaga pada temperatur konstan dan pelahan-lahan diaduk pada daerah sekitar membran. Sampel diambil dari ruang reseptor pada waktu-waktu tertentu dan dianalisis zat yang berpermeasi melalui membran tersebut.
Kinetika dan keseimbangan absobsi cairan dan zat telarut ke dalam plastik, kulit bahan kimia serta material biologis lainya, bisa ditentukan dengan cara sederhana dengan menetapkan bagian dari film (lapisan) pada wadah dari cairan murniatau larutan yang bertemperatur konstan. Bagian-bagian tersebut diperoleh kembali pada waktu yang berbeda-beda, kelebihan cairan dihilangkan dengan tissu penyerap, dan sampel dari lapisan tersebut ditimbang hati-hati dalam suatu botol timbang yang telah ditara. Teknik menghitug radioaktif juga dapat digunakan dengan metode ini untuk menganalisis obat yang masih dalam larutan dan jumlah yang terserap kedalam lapisan, dihitung dari selisihnya.
Koefisien partisi ditentukan dengan mudah dengan jalan menyetimbangkan obat tersebut antara dua pelarut yang tidak tercampur dalam suatu bejana yang cocock pada temperatur konstan dan jika mungkin mengambil sampel dari kedua fase untuk dianalisis.

3 komentar:

  1. nice share gan. mampir juga ke blog saya gan
    http://mipa-farmasi.blogspot.com

    BalasHapus
  2. gimana sih cara bikin blog yang iconnya bisa menarik kayak gini ?

    BalasHapus
  3. minta referensi merek dari alat pencampur/ pembuat media untuk uji diolusi nya dong....biasanya yang jurusan pharmacy tau nama alat yang bagus. thanks. send me email please..andihafnizahra@gmail.com

    BalasHapus